Sabtu, 04 Oktober 2008

ALUT SISTA

ALUTSISTA TNI

Panser TNI Bukan
Cuma untuk Dipamerkan

Sabtu, 30 Agustus 2008
BANDUNG : Wapres Jusuf Kalla menegaskan, pesanan 150 unit panser buatan PT Pindad, Bandung, adalah untuk menambah dan memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Pesanan itu bukan sebatas untuk dipamerkan lewat parade pada setiap hari ulang tahun (HUT) TNI pada 5 Oktober.

"Jadi, panser TNI ini dibuat untuk ketahanan negara. Kalaupun produksinya dipercepat, itu sebagai sikap konsisten pemerintah dalam menambah alutsista," kata Wapres ketika mengunjungi PT Pindad di Bandung, Jumat.

Wapres berjanji terus menambah peralatan TNI yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi militer serta kemampuan keuangan negara.

Pembuatan panser untuk TNI ini tidak dimonopoli PT Pindad karena juga melibatkan perusahaan lain di dalam negeri, seperti pabrik baja PT Krakatau Steel.

Wapres mengaku puas atas kondisi perusahaan PT Pindad. "PT Pindad sudah bisa memproduksi persenjataan untuk kebutuhan internasional. Apabila pembuatannya dibagi ke rekanan yang memproduksi baja, itu bisa mempercepat proses pembuatan panser yang dipesan negara luar," katanya.

Jika ditinjau dalam lingkup internasional, kata Wapres, saat ini alutsista yang dimiliki TNI sebatas untuk keperluan operasional dan latihan. Karena itu, pemerintah akan terus menambah kekuatan dan memperbaharui alutsita.

TNI memesan 150 unit panser Armored Personnel Carrier (APC) 6x6, antara lain jenis komando, ambulans, recovery, kargo/logistik, mortar, serta empat panser 4x4 jenis intai.

Kenaikan harga panser untuk tahun depan, menurut Wapres, tidak menjadi masalah dibanding harus mengimpor. "Harga dalam negeri ini cuma 60 persen harga impor. Apalagi buatan Eropa, mahal," katanya.

Sementara itu, Dirut PT Pindad Adik Sudaryanto mengatakan, anggaran pengadaan panser baru tersedia untuk tahap pertama sebanyak 20 unit sebesar Rp 151 miliar. Karena itu, uang muka yang diterima baru 20 persen.

Padahal PT Pindad telah menandatangani kontrak pengadaan komponen utama untuk 150 unit panser. "Sedangkan dana yang akan dikucurkan untuk anggaran tahap kedua tahun 2009 belum dapat dipastikan waktunya," ujar Adik.

Dia menyebutkan, seluruh kebutuhan modal kerja didanai pinjaman bank. Bunga pinjaman tersebut untuk tahun 2008 sebesar Rp 5,2 miliar.

Wapres berkunjung ke PT Pindad didampingi Menperin Fahmi Idris, Sekjen Dephan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dan artis yang juga caleg Partai Golkar Nurul Arifin.

Tidak ada komentar: